Jumat, 02 Juli 2010

Umur Kantong Plastik = 1000 tahun?

Pemandangan bawah air yang jernih, bening, dihiasi beraneka ragam terumbu karang dan ribuan spesies ikan, itulah lokasi idaman setiap diver. Namun apa jadinya, bila laut kita penuh dengan sampah? Sudah pasti rasa kesal, jengkel  dan bersalah campur aduk jadi satu bila melihatnya. Mari kita merenung bersama bahwa setiap detik secara sengaja atau tidak sengaja kita telah banyak menghasilkan sampah. Apakah anda sadar  bahwa sampah yang kita hasilkan dapat terbawa atau terbuang ke laut?
Mencintai lautan bisa kita mulai dengan menjaga lautan itu sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tidak tahukah anda bahwa sampah-sampah yang anda buang ke laut ada yang tidak bisa terurai sampai jutaan tahun? Apa jadinya bila kita tidak peduli dengan hal ini?
Berikut adalah umur sampah :
1. Kulit jeruk = 2 tahun
2. Kain nilam = 30 - 40 tahun
3. Botol aluminium = 80 - 100 tahun
4. Puntung rokok = 1 - 5 tahun
5. Sepatu kulit = 50 tahun
6. Kantong plastik = 20 - 1.000 tahun
7. Botol plastik = tidak dapat diperkirakan
8. Jaring ikan = 30 - 40 tahun
9. Baterai bekas = 1.000 tahun
10. Botol kaca = 1.000.000 tahun

Mengenali Limbah Tailing

Kita bangga memiliki Taman Nasional Komodo (TNK) yang dikenal mempunyai taman laut yang indah. Saat ini TNK berjuang untuk menjadi New 7 Wonders (kategori : Forest, National Park dan Nature Reserves). Tetapi ironisnya, pada saat yang bersamaan TNK juga berjuang untuk menghindar dari kepunahan ekosistemnya. Bahaya tailing dari tambang emas di Batu Gosok (10 km di sebelah utara Labuhan Bajo) bukan hanya mengancam sumber kehidupan seperti air dan kesuburan tanah, bahkan dapat merusak tatanan dan keajaiban TNK. Yang menjadi pertanyaan kita adalah, sampai kapan keindahan alam TNK ini dapat bertahan.

Komodo (Varanus Komodoensis) adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo (Gambar kanan atas).
Peta Taman Nasional Komodo (Gambar kiri), dan posisi batu gosok 10 km sebelah utara dari Labuan Bajo (titik merah).
  
Apa itu tailing?

Tailing adalah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tambang. Limbah tailing berasal dari batu-batuan dalam tanah yang telah dihancurkan hingga menyerupai bubur kental oleh pabrik pemisah mineral dari bebatuan. Setelah bebatuan hancur menyerupai bubur biasanya  dimasukan bahan kimia  tertentu seperti sianida atau merkuri, agar mineral yang dicari dapat terpisah. Mineral yang berhasil diperoleh biasanya berkisar antara 2 % sampai 5 % dari total batuan yang dihancurkan. Sisanya 95 % sampai 98 % menjadi tailing dan dibuang ke tempat pembuangan.

Tailing hasil penambangan emas biasanya mengandung mineral inert (tidak aktif). Mineral lainnya seperti ; kwarsa, klasit dan berbagai jenis aluminosilikat. Dan racun berbahaya seperti ; arsen (As), kadmium (Cd), Timbal (pb), merkuri (Hg), sianida (Cn) dan lainnya. Logam-logam yang berada dalam tailing sebagian adalah logam berat yang termasuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Maka tak heran tailing yang dibuang ke laut berdampak kerusakan biotanya seperti terumbu karang dan punahnya sejumlah spesies di wilayah itu. Apakah indah gemerlap emas lebih berharga dari indahnya TNK?

Sumber : Majalah divediscovery Vol.1 No.1/15 Agustus-15 September 2009

0 comments:

Posting Komentar

Mohon memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel. Komentar Anda akan kami review dahulu sebelum ditampilkan !!!